Anies Baswedan & Muhaimin Iskandar
Anies Baswedan
Sebelum terjun ke dunia politik, Anies sempat menjabat sebagai Rektor Universitas Paramadina dan menggagas Indonesia Mengajar, gerakan untuk memajukan pendidikan di pelosok Indonesia.
Dia kemudian diangkat menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada pemerintahan periode pertama Presiden Joko Widodo. Setelah dua tahun menjabat, posisinya sebagai menteri dicopot pada Juli 2016 dalam reshuffle kabinet.
Anies kemudian menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada periode 2017 hingga 2022.
Pada awal September silam, koalisi yang mendukungnya mendeklarasikan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB, sebagai pasangan bakal capres dan cawapres. Mereka menjadi pasangan bakal capres-cawapres pertama yang mendeklarasikan diri dalam kontestasi pemilu mendatang.
Muhaimin Iskandar
Politisi yang kerap disapa Cak Imin ini punya pengalaman lebih dari 20 tahun di dunia politik, dimulai dengan menjadi aktivis, pengurus partai, anggota dewan, hingga menteri. Karier politiknya dimulai bersamaan lahirnya era Reformasi.
Pada 1998, ia bersama tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama, termasuk Abdurrahman Wahid, mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Pada pemilu 1999, Muhaimin terpilih sebagai anggota DPR RI dari PKB.
Ia pernah menjabat sebagai wakil ketua Majelis Permusyawarahan Rakyat (MPR), serta menteri tenaga kerja dan transmigrasi pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Sejak 2005 hingga saat ini, dia menjadi ketua umum PKB – walau sempat terjadi konflik internal di tubuh partai yang menyebabkan dualisme kepengurusan PKB dan bersitegang dengan keluarga Gus Dur.